Cast Piston
Sabtu, 05 November 2011
Perbedaan Cast Piston dan Forging Piston
Kamis, 13 Oktober 2011
Minggu, 09 Oktober 2011
Sabtu, 01 Oktober 2011
EXlink, Teknologi Mesin Honda Dengan Langkah Beda
Perbandingan langkah isap mesin EXlink dan konvensional
Jumat, 16 September 2011
Kopling Hidrolik pada Motor
Pada dasarnya kopling yang dipergunakan pada motor menggunakan sistem mekanik yaitu berupa kabel untuk menarik stut kopling. kelemahan sistem kopling mekanik ini adalah mudah putus karena umur pakai atau korosi pada kabel, ayunan tuas kopling kadang berat karena kabel kopling jarang dilumasi. Pada motor berkapasitas besar umumnya menggunakan kopling dengan sistem hidrolik yaitu fluida (cairan) sebagai pendorong pegas kopling. Cara kerja sistem ini mirip dengan cara kerja rem cakram. Pada sistem kopling hidrolik menggunakan master kopling ( pada sistem rem disebut master rem), apabila tuas kopling ditarik, fluida akan mengalir melalui selang kopling menuju silinder kopling yang nantinya akan mendorong pegas kopling. Keunggulan sistem kopling hidrolik adalah
kopling hidrolik universal
Rabu, 08 Juni 2011
9 POWER
9Power |
Cara kerja 9Power adalah dengan menstabilkan arus listrik yang dihasilkan oleh koil motor, membuang frekuensi liar atau tegangan tak tentu dari koil, memfokuskan dan mempersempit arus sehingga menjadi titik tembak menuju ke busi untuk digunakan sebagai api pembakaran. Arus yg stabil menghasilkan api yang baik (ibarat kompor baru merupakan api biru) sehingga ledakan pembakaran menjadi sempurna dan hampir tidak ada molekul bensin yang terbuang percuma. Ruang bakar menjadi bersih dan kerja piston menjadi tidak berat alhasil dapat mendongkrak kinerja mesin motor anda. 9Power tidak ada efek samping jangka pendek atau jangka panjang yang merugikan mesin motor anda.
Tentang HCR
Tentang HCR (Human Can Research) Human Can Research atau lebih dikenal dengan singkatan HCR merupakan anak perusahaan dari NINE Corporation. HCR terbentuk dan di publikasikan pada tanggal 24 Oktober 2009 dimana untuk pertama kalinya 9Power dipasarkan. Nama HCR sendiri diambil dari inisial pemilik HCR itu sendiri yang terdiri dari tiga orang.Produk utama dari HCR adalah 9Power yg berfungsi untuk memaksimal akselerasi, power, dan speed pada kendaraan bermotor di khususkan untuk roda dua (2tak, 4tak, dan matic). 9Power merupakan produk lokal hasil riset dari HCR selama 1tahun sebelum tanggal peluncurannya. Bahan dominan dalam material 9Power adalah mangan dan karbon. 9Power dapat bertahan selama 3-4tahun masa pemakaian, pemasangan cukup mudah hanya tinggal diselongsongkan pada kabel busi motor anda dan hasil langsung terasa begitu mesin motor dinyalakan tanpa perlu setting karburator atau lainnya. 9Power tahan air dan panas jadi bisa dikatakan tanpa perawatan.
TSS (Throttle Switch System) Karisma
Honda Karisma merupakan tipe bebek pertama yang dikeluarkan Honda berkapasitas 125cc di Indonesia. Motor ini merupakan penyempurnaan dari seri bebek terdahulunya yaitu Honda Supra yg berkapasitas 100cc. Sebagai motor penerus Honda Supra tentunya motor ini dilengkapi berbagai kelebihan yang tidak terdapat pada Supra salah satunya kapasitas ruang bakar yang lebih besar yaitu 125cc. Walaupun berkapasitas besar tapi motor ini diklaim lebih irit sekitar 30% dari produk terdahulunya. hal ini tidak lepas dari peran TSS (throttle switch system) yg melekat pada karburator karisma.alat ini berfungsi mengirimkan sinyal kepada CDI saat putaran atas yg nantinya akan memajukan derajat pengapian yg semula 27 derajat menjadi 37 derajat.hal tersebut berdampak tarikan menjadi lebih responsif dan bahan bakar akan menjadi lebih irit karena keperluan ruang bakar akan bahan bakar menjadi efektif. Jangan melepas komponen TSS atau rumah switch sensor jika tidak karena terpaksa dan jangan sekali-kali membuka 3 baut bintang ukuran 4-mm. Selain kunci peralatannya agak sulit didapat, kalau posisi pasang tombol bergeser jelas akan merepotkan saat memberi sinyal ke CDI.
apabila TSS dilepas, maka akan berakibat timing pengapian balik menjadi single step dan efeknya konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
apabila TSS dilepas, maka akan berakibat timing pengapian balik menjadi single step dan efeknya konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Jumat, 14 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)