Prinsip kerja sistem injeksi adalah ketika sensor magnet mendeteksi posisi piston, kemudian sensor pada throttle body mendeteksi suhu, tekanan, dan kondisi throttle body tersebut. Semua sinyal mengarah pada pada ECM/ECU sebagai otak dari sistem injeksi tersebut. ECM/ECU akan mengkalkulasi berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan dengan kondisi mesin seperti itu. Setelah itu ECM/ECU akan mengirim sinyal ke injektor yang terletak pada throttle body untuk menyemprotkan sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan saat kondisi mesin pada pembacaan saat itu.
Pada mesin injeksi yang lebih canggih, dapat membedakan jumlah semprotan bahan bakar ketika motor berjalan atau berhenti. Contoh, saat top speed throttle body terbuka penuh akan berbeda ketika throttle body terbuka penuh dengan kondisi motor diam/berhenti. ECM/ECU dapat membedakan kedua kondisi tersebut, sehingga motor injeksi jauh lebih irit dan powerful dibanding karburator karena semua terkontrol dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar