Pages

Konten

Selasa, 12 Juni 2012

Sekilas Tentang Injeksi

Terhitung sampai pertengahan tahun 2012 ini sudah tiga produsen besar sepeda motor di Indonesia telah mengeluarkan line up sepeda motor dengan sistem injeksi. Mulai dari Honda dengan Vario Techno 125 PGMFI, Yamaha dengan Mio-J dan Suzuki dengan Nex FI.
 Tahun 2014 mendatang diperkirakan semua produsen sepeda motor sudah menggunakan sistem injeksi. Hal ini sebagai bagian dari penerapan standar Euro 3 yang lebih ramah lingkungan, oleh pemerintah. Sistem injeksi merupakan sistem pengganti karburator. Cara kerjanya hampir sama dengan sistem konvensional (karburator) bedanya adalah pada sistem injeksi semuanya terkontrol karena banyak sensor yang bertugas sebagai pendeteksinya.
Prinsip kerja sistem injeksi adalah ketika sensor magnet mendeteksi posisi piston, kemudian sensor pada throttle body mendeteksi suhu, tekanan, dan kondisi throttle body tersebut. Semua  sinyal mengarah pada pada ECM/ECU sebagai otak dari sistem injeksi tersebut. ECM/ECU akan mengkalkulasi berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan dengan kondisi mesin seperti itu. Setelah itu ECM/ECU akan mengirim sinyal ke injektor yang terletak pada throttle body untuk menyemprotkan sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan saat kondisi mesin pada pembacaan saat itu.
Pada mesin injeksi yang lebih canggih, dapat membedakan jumlah semprotan bahan bakar ketika motor berjalan atau berhenti. Contoh, saat top speed throttle body terbuka penuh akan berbeda ketika throttle body terbuka penuh dengan kondisi motor diam/berhenti. ECM/ECU dapat membedakan kedua kondisi tersebut, sehingga motor injeksi jauh lebih irit dan powerful dibanding karburator karena semua terkontrol dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar